Senin, 05 Maret 2012

Case Study


Aaacchh... a cup of Tea...
by: Nuzhatun Nazirien

Dengan penuh semangat dan persiapan yang matang saya menuju kelas IX-A. Pada hari itu saya akan mengajar tentang teks procedure. Saya berharap pada akhir proses belajar mengajar, apa yang akan saya sampaikan dapat direspon dengan baik oleh siswa. Tujuaan pembelajaran saat itu siswa mampu membuat text procedure sesuai dengan generik structurenya dan ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks tersebut.

Pada awal pertemuan seperti biasa saya menanyakan keadaan siswa. Kemudian saya memotivasi siswa dengan pertanyaan-pertanyaan, misalnya: do you like to drink a cup of tea? can you make it by yourself mention what you need! how do you make a cup of tea? Dari pertanyaan yang saya berikan ke siswa, mereka hanya bisa menjawab Yes and No saja. Kemudian saya mencoba menjelaskan tentang generic structure pada text procedure dan memberi contoh menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis berdasarkan generic stucturenya. Untuk mengetahui apa yang saya sampaikan kepada siswa benar-benar dapat mereka pahami, saya membagi siswa ke delapan kelompok dalam delapan kelomok ini saya membagikan ke dalam empat kelompok lagi #empat kelompok mengerjakan soal menggunakan gambar sedangkan yang empat lainnya tidak menggunakan gamabar. Masing-masing kelompok mengejakan soal dengan tema yang sama. Soal yang diberikan berupa teks proedure dengan tema "How to make an Instant Noodles. Tujuan saya membagikan kelompok tersebut hanya ingin mengetahui sejauh mana keesulitan yang mereka hadapi dengan menggunakan gambar atau sebaliknya

Kurang lebih lima belas menit saya membrikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan tugas kelompoknya, kemudian saya meminta siswa untuk membacakan hasil dari kerja kelompok mereka dan dari hasil kelompok yang tidak menggunakan gambar, saya memperoleh kalimat yang bervariasi. Akan tetapi jika siswa menggunakan gambar tingkat kesulitannya lebih rendah, meskipun kesalahan pada Grammar tidak dapat dihindari akan tetapi mereka hampir mampu menyusunnya dalam setiap langkah/ steps.

Pada akhir pertemuan saya mencoba bertanya tentang kesulitan mereka hadapi pada saat mengerjakan tugas kelompok. Ternyata dari jawaban siswa sama dengan apa yang saya amati yaitu..siswa tidak mengerti dengan maksud pertanyaan dari guru, merasa kebingungan membuat kalimat perintah seperti apa yang ada dalam teks procedure, kurangnya latihan dalam membuat kalimat, dan siswa tidak bisa meggunakan kamus karena dari siswa yaitu masing kosa kata (verb) misalnya tertulis dalam bentuk infinitive, misalnya kita mau memberi peritah 'rebus air' siswa mendapatkan kata dalam kamus "to boil water"

Melalui proses pembelajarann yang saya lakukan tersebut terdapat permasalahan dalam hal media. Memang tidak setiap pembelajaran saya mempersiapkan media, saya berharap saat itu dari penjelasan saya saja siswa bisa memahami apa itu teks procedure. Dan hal yang paling mendasar dari semua keslitan siswa adalah input yang dimiliki oleh siswa sangatlah kurang, dengan kata lain dari keseluruhan dari keseluruhan siswa hanya beberapa saja yang memiliki input di level rata-rata. Dari kesulitan-kesulitan siswa ini saya harus lebih memikirkan tentang strategi dan media yang akan saya gunakan, sehingga pada saat pertemuan yang kedua nanti saya berharap siswa saya tidak lagi menemukan kesulitan-kesulitan lagi..~_~..


Sabtu, 03 Maret 2012

MGMP Bahasa Inggris Epd.2


MUKADDIMAH



GURU MERUPAKAN KOMPONEN TERPENTING DALAM PROSES PENDIDIKAN, DAN GURU DIHARAPKAN DAPAT MENGEMBAN AMANAT UNTUK MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA SEBAGAIMANA TERTUANG DALAM PEMBUKAAN UUD 1945. AGAR HAL INI DAPAT TERCAPAI, MAKA TUNTUTAN TERHADAP PROFESIONALISME GURU HARUS SEGERA TERWUJUD.

Guru professional harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogek, kepribadian, sosial dan profesional (UU No.14/2005). Dengan demikian, selain terampil mengajar, seorang guru juga harus memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik. Disamping itu, profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-prinsip profesional. Diantara prinsip-prinsip professional tersebut adalah guru harus memiliki kompetensi untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan. Peran strategis guru ini akan sangat dipengaruhi dengan adanya kegiatan MGMP sebagai forum bagi guru untuk saling berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelasnya. Disamping itu pula untuk menumbuhkan sikap inovatif, kreatif dalam rangka mengembangkan potensi diri dan meningkatkan profesionalisme guru itu sendiri yang bermuara pada peningkatan prestasi anak secara optimal dengan strategi yang sistematis dan terarah yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu pendidikan.





TUJUAN

Tujuan kegiatan MGMP Bahasa Inggris ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru Bahasa Inggris
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyikapi permasalahan siswa
3. Mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam KBM
4. Meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Alat Evaluasi
5. Mengembangkan kemampuan guru dalam menggunakan Software Bahasa Inggris dan Internet
6. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan PTK
7. Memperoleh Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB) bagi guru dalam jabatan




SASARAN

Sasaran kegiatan MGMP Bahasa Inggris Bermutu Kec. Utan ini adalah guru-guru Bahasa Inggris yang tergabung dalam gugus 07 yang terdiri dari 8 sekolah yaitu, SMP Negeri 1 Utan, SMP Negeri 2 Utan, SMP Muammadiyah Utan, SMP Al-Hikma Utan, SMP Negeri 1 Rhee, SMPN 2 SATAP Rhee, SMP Negeri 1 Buer dan SMP Negeri 2 Buer dengan jumlah anggota 18 orang yang terdiri dari 7 orang guru PNS dan 11 orang guru non PNS.




HASIL YANG DIHARAPKAN

Setelah melaksanakan kegiatan MGMP ini, diharapkan peserta dapat:
  • Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme guru
  • Meningkatnya kemampuan guru dalam menyikapi permasalahan siswa
  • Berkembangnya kreativitas dan inovasi guru dalm KBM
  • Meningkatnya keterampilan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Alat Evaluasi
  • Berkembangnya kemampuan guru dalam penggunaan Software Bahasa Inggris dan Internet
  • Meningkatnya kemampuan guru dalam melaksanakan PTK/KTI
  • Memperoleh Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB)